Jumat, 30 Agustus 2013

ANTI RAYAP

Rayap adalah serangga pemakan selulosa, yang terdapat pada peralatan/ bennda dengan bahan seperti kertas, plastik, kulit karet pembungkus kabel dan lain-lain, sampai saat ini, di indonesia sudah ditemukan sekitar 200 jennis rayap, dari 2000 lebih jenis rayap yang ada di sekuruh dunia. dengan populasi dan tingkat perkembangan yang tinggi, hal inni dapat menyebabkan kerugian material. untuk memperoleh makanannya rayap sanggup menembus beton atau dinding melalui celah dan retakan sekecil 0,4 mm dan mereka membuat sarang di bawah bangunan, seperti terlihat di samping Tujuan daripada pengendalian rayap pada prinsipnya adalah melindungi bangunan dari serangan raap tanah melalui pembuatan penghalang kimia (chemicacl barrier) pada sekeliling pondasi bangunan. Agar pengendalian rayap pada bangunan dapat mencapai hasil yang optimal, maka usaha tersebut dipandang sebagai suatu sistem yang memadukan kegiatan dan peran serta dari berbagai pihak. Untuk menghindari atau mengendalikan serangan rayap pada bangunan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Hindari adanya bahan-bahan kayu seperti sisa-sisa tonggak pohon, pohon-pohon tua yang sebagian akarnya telah mati disekitar halaman bangunan, yang potensial untuk menjadi sumber infestasi rayap dan tempat bersarang dan berkembang. 2. Hindari kontak antara tanah dengan bagian-bagian kayu dari bangunan. Walaupun cara ini tidak mutlak mampu mencegah serangan rayap, karena rayap mampu membuat terowongan kembara diantara tembok, lantai dan dinding untuk mencapai obyek kayu ( makanan ) namun paling tidak dapat memperlambat serangan rayap. 3. Menggunakan kayu-kayu yang telah diawetkan. 4. Membuat benteng yang kuat terhadap serangan rayap di bagian pondasi dengan cara memperlakukan tanah ( soil treatment ) dibawah dan disekitar pondasi dengan temitsida yang tahan pencucian. 5. Untuk bangunan yang menggunakan struktur kayu sebagai penopang utama bangunan, harus diberikan jarak minimum + 50 cm antara tanah dengan lantai bangunan. Jenis pengendalian rayap terdiri dari : Termite Baiting System adalah pengendalian rayap dengan metoda umpan, menggunakan ”sistem pengumpanan” ( Sentricon Colony Elimination System ). yang sangat efektif membasmi koloni rayap tanah jenis coptotermes sp. Untuk metode ini alat yang digunakan adalah umpan kayu atau umpan yang berbahan selulosa. Wood Injecting System ( Injeksi kayu ) adalah injeksi chemical kedalam kayu komponen bangunan seperti kayu kusen, kaso-kaso dan kuda-kuda atap bangunan yang dilakukan dengan cara pengeboran pada kayu sehingga membentuk lubang yang akan dipasang pin injeksi sebagai jalan masuk chemical dan chemical akan dimasukkan dengan menggunakan kompresor dengan tekanan tinggi sehingga cairan chemicals dapat masuk keseluruh kayu. Chemicals Barrier System adalah pengendalian rayap dengan metoda perlindungan dengan bahan kimia ( termisida ) di sekililing pondasi bangunan dengan sistim injeksi dan semprot. Efektif untuk mengendalikan semua jenis rayap tanah baik pengendalian sebelum bangunan ( termisida repellant ) dibangun ataupun saat bangunan sudah dibangun ( termisida Non-repellant ). Untuk metode ini alat yang digunakan alat bor, alat injeksi, drum pengadukan, gelas ukur dll. Integrated Termite Management adalah pengendalian rayap hama terpadu yang merupakan kombinasi antara metode pengumpanan dengan metode penggunaan bahan kimia ( chemicals ) Keberhasilan pest control sangat tergantung tehadap kerjasama antara : • Operator Pest Control terhadap identifikasi, rekomentasi dan penanganan masalah. • Pengelola fasilitas dan Customer terhadap memelihara sanitasi lingkungan, penutupan jalur hama dan penghilangan sarang.

0 komentar:

Posting Komentar